selamat menikmati..
Marsya sedang mengetik cerita tentang hidupnya di dalam leptop, Ia
bercerita tentang keinginan terbesarnya yaitu, merilis buku karyanya, membuka
sekolah darurat dibawah kolong jembatan. Kedua keinginan terbesarnya sudah ia
capai, tapi ada satu keinginan yang belum tercapai yaitu menggapai Cinta.
Marsya menuliskan kisah
persahabatannya dengan Raymon yang sudah terjalin 10 tahun sejak mereka SMA.
Sambil mengetik, ia mulai flashback saat-saat bersama Raymon, mereka memang
seperti dua sejoli yang gak bisa dipisahkan, bahkan temen-temennya ada yang
menganggap mereka itu pacaran. Gimana enggak dibilang pacaran, kemana-mana
selalu berdua, pergi sekolah, di kantin, sampai pulang sekolah mereka selalu
bareng-bareng. Tapi persahabatan
yang mereka jalin in gak bener-bener persahabatan, karena diam-diam Marsya
mencintai Raymon. Persahabatan mereka dilandasi cinta. ”Ini adalah cinta
diam-diam di dalam hubungan persahabatan gw dan Raymon...” tulis Marsya di
dalam laptopnya.
Mereka berjalan pulang dari sekolah, Marsya
membawa notesnya dan Raymon selalu
dengan kubiknya. Dengan belagunya Raymon memeprlihatkan kubik yang sudah
tersusun rapi dan terdapat inisial nama mereka Mar-Ray. Tiba-tiba Rasya manggil
Raymon ”Mon,,” tapi karena Raymon lagi fokus sama kubiknya Cuma menjawab
”hmmm..”, Marsya manggil lagi ”Mon, berenti dulu dong, fokus banget
sama kubik sih..” Karena kesel, Marsya merebut kubik dari tangan Raymon,
dengan seketika kubik itu jatuh berantakan. Raymon memungut kembali, kubik yang
berantakan, dengan agak kesel Raymon berdiri memandang Marsya yang bertubuh
mungil ini ’emang ada apa Marsya...?” Marsya tampak gelisah, ”mmmm,,ada
yang mau gw bilang sama lo mon,,” Raymon jadi penasaran, ditatapnya lagi
Marsya. Jadi tambah salting si Marsya ditatap Raymon begini, ’gw mau bilang
sama lo, kalo gw itu pengen..mmm” Marsya ragu-ragu mau ngomong ke Raymon.
Sedangkan Raymon jadi tambah penasaran, akhirnya Marsya menatap Raymon juga dan
tiba-tiba ”teeeeeeettttt...” Masrya memencet bel yang ada di rumah orang
sambil berlari ”gw Cuma pengen pencet bel..” Raymon langsung ngejar Marsya sambil ketawa
juga.
Marsya tersenyum mengingat
kisah mereka, lalu Marsaya menulis lagi, ”sampai akhirnya kami berdua harus
b erpisah, Raymon kuliah di UGM dan gw tetap di Jakarta, sedih karena kami
berdua jarang komunikasi, tapi sampai pada suatu hari gw lagi mengadakan
launching dan tanda tangan buku terbaru gw...” Marsya lagi mengadakan
launching dan tandatangan buku terbarunya, semua fans sepertinya sudah pulang.
Tiba-tiba salah seorang penggemar terakhir datang dan menyodorkan buku ke meja,
Marsya sibuk tanda tangan jadi gak melihat ke orang itu. ”Selamat ya udah
sukses sekarang..” orang itu berkata pada Marsya, dan begitu Marsya melihat
ternyata Raymon. Seneng banget Marsya melihat keberadaan Raymon di acara yang
sangat penting ini.
Rasa kangen Marsya ke
Raymon gak bisa terbendung lagi, Marsya
pun mengajak Raymon makan siang bersama, makan ice cream bareng sambil
jalan-jalan di taman. Senang merasakan tertawa lepas bersama Raymon. Dan Raymon
mengajak Marsya dinner, ”hahaha lo
ngajakin gw ngedate ya Mon?” ledek Marsya. ”terserah lo anggepnya apa,
tapi gw bakalan ngajakin lo candle light dinner di tempat special” jawab
Raymon. Akhirnya mereka pun dinner ketoprak malam ala lesehan yang diterangi
lilin. ’jadi ini tempat special lo mon?” ledek marsya lagi. ’iya tapi
bener kan gw ngajak lo candle light dinner..” jawab Raymon sambil ketawa.
Setelah candle light dinner, mereka pun
jalan-jalan di Taman sambil ketawa-ketawa. Marsya sesekali menatap Raymon
smabil tersenyum. Sewaktu jalan lagi-lagi Marsya gelisah. ’marsya..”
panggil Raymon, ”kenapa mon?” mereka berdua berdiri berhadapan ”gw kangen
sama lo..” jawab Raymon, dan bikin Marsya gak bisa berkutik sejenak, lagi-lagi Marsya salting dibuatnya..tiba-tiba
Raymon bilang ”gw kangen jitakin lo sya...” aaaaaahhh kirain Raymon mau
ngomong apa ternyata...
Mereka masih jalan di
taman itu, dan berhenti karena Marsya mau ngomong sesuatu sama Raymon. ”Mon
sebenernya gw, ,” Marsya ,memulai percakapan itu, ”mulai deh, apaan sih
sya?” tanya Raymon yang penasran. Marsya menyuruh Raymon menutup matanya,
dan tiba-tiba ’plaaaaakkk!!” Marsya nimpuk orang yang lagi pacaran lalu
lari. Orang yang lagi pacaran marah karena ada yang ganggu, dan tersangkanya
adalah Raymon. Begitu Raymon buka mata, dia juga langsung lari mengejar Marsya.
Dan menangkap Marsya sambil ketawa-ketawa. ”selalu ya lo tuh, selalu
begitu...”
Lagi-lagi Marsya gak jadi mengungkapkannya, ”gw gak bisa ngomong hal ini ke Raymon, gw
takut...” tulisnya di laptop. Tiba-tiba ”Buzz!!” YM nya ada yang
nge’Buzz ternyata Ray_Mon ”sudah makan non?” tanya Raymon, ”masih
banyak kerjaan nih,,” jawab Marsya. ”makan dulu lah..” Raymon
mengirim pesannya lagi. ’iya nanti aja, gw menumpuk banget nih kerjaannya..”
jawab Marsya lagi, ”gw tunggu di cafe Puchino sekarang ya..” pesan
Raymon dan sign out. Lalu dengan terburu-buru Marsya pergi ke Cafe Puchino
umtuk ketemu Raymon tentu aja tetap membawa laptopnya. Disana sudah menunggu
Raymon yang lagi bermain dengan kubiknya, udah 10 tahun masih setia aja sama
kubik itu, padahal Marsya pernah ngasih kubik baru. Marsya duduk d depan
Raymon, memperhatikan sahabatnya yang bermain kubik dan begitu susunan kubiknya
rapih muncul inisial nama mereka Ma – Ay tanpa ada huruf R sebagai
penghubungnya. ”hahahah R nya ilang ya,” ledek Marsya. ”iyee,,gara-gara
lo tuh, tapi meskipun R sebagai penghubungnya hilang, hubungan kita masih tetap
terjalin kan?” jawab Raymon. Marsya pura-pura gak dengerin omongan Raymon
dan kembali tenggelam didalam laptopnya,
sesekali mencuri pandang ke arah Raymon.
Marsya gak pesen makan
besar, ia hanya memesan cupcake dan kopi aja, sedangkan Raymon mesen makanan
besar. ”dasar maruk makan banyak banget..” ledek Marsya. ”yeee dari
pada lo tuh makan apa itu, gak kenyang pantes aja badan lo kecil kerempeng gak
besar-besar” jawab Raymon sambil mengukur tangan Marsya yang emang kecil. Marsya
gak peduli omongan Raymon, dan menulis lagi ”kayak hari ini, Raymon bikin
lelucon-lelucon norak, yang berhasil bikin gw ketawa ngakak, gak ada yang bisa
bikin gw ketawa lepas seperti ini selain Raymon, dia ngasih perhatian-perhatian
kecil yang bikin gw berarti ada disini, kayak barusan..”
Marsya masih tenggelam dalam tulisannya, tiba-tiba
Raymon nyeletuk ”eh gw perhatiin lo kok pucet banget sih sya?” ”masa
sih?” jawab Marsya kikuk. ”oohh lo gak make up an ya?” Raymon pun
langsung mengeluarkan senjata gantengnya. Sisir. Raymon langsung merapihkan
rambut Marsya yang ponian itu. tapi Marsya malah nyuruh Raymon nerusin
makannya. Raymon lagi makan dengan
lahapnya, Marsya tiba-tiba meringis menahan sakit perutnya. Raymon berhenti
makan dan menatap Marsya, dengan makanan yang masih penuh di dalam mulutnya
Raymon bertanya ’lo kenapa sya?” dengan meringis Marsya ngejawab”gak
tau mon, perut gw sakit banget melilit” wajah Marsya tambah pucat dan
bilang mungkin diare. Marsya pamit ke toilet.
Marsya duduk di toilet, dengan menahan sakit
perutnya lalu memakan obat yang ada didalam tasnya. Setelah itu Marsya cuci
muka dan menatap lekat-lekat mukanya yang emang pucat. Lalu kembali menemui
Raymon.
’udah segeran kan gw, muka gw gak sepucet
yang tadi? Tanya Marsya
ke Raymon. Tapi gak ada yang berubah, Marsya masih sepucat tadi, bahkan lebih
pucat. ”maag gw kambuh nih Mon..” kata Marsya. ”lo sih, makan Cuma
dikit banget,,’ Raymon nyuapin Marsya makanannya tapi Marsya gak mau, akhirnya
Raymon kembali menghabiskan makanannya, Marsya kembali tenggelam dalam
laptopnya.
Begitu Raymon ngajakin pulang, Marsya sudah dalam
keadaan menundukan wajahnya ke meja dengan tangan terlipat, dia tertidur di
meja itu. ”yeeee pelor malah tidur disini lagi,,” Raymon berusaha
membangunkan Marsya tapi gak bangun-bangun. Berbagai cara Raymon lakukan
utnuk ngebangunin Marsya. Tapi tetep gagal, Raymon mengira Marsya ketiduran.
Karena Marsya emang gampang ketiduran dimana-mana. Tapi ternyata Marsya gak
bangun-bangun, Raymon mulai panik. Dia pun menggendong Marsya ke dalam taksi,
dan gak lupa juga laptop Marsya.
Raymon menunggu Marsya di ruang tunggu, sambil
membaca tulisan Marsya. begitu kaget Raymon begitu dia baca isi tulisan sahabatnya
itu, Raymon menangis ”Raymon, gw takut kalau lo tau tentang semua ini, gw
gak mau persahabatan kita retak, gw gak mau lo menjauh dari gw mon. Gw juga tau
kalo gw gak bakalan bisa membahagiakan lo karena penyakit kanker hati yang
selama ini hidup di tubuh gw. Hidup gw gak akan lama lagi Mon.
Maafin gw. I Just wanna Say i love you Raymon.” Tiba-tiba dokter manggil, dan raymon sudah
diruangan ICU. Duduk disamping tempat tidur Marsya sambil mengenggam tangan
Marsya. Dan ternyata Marsya sesaat Bergerak dan membuka tanganya yang
menggenggam huruf ”R” itu lalu tiba-tiba alat deteksi jantung berbunyi dan
terlihat garis lurus di layar itu. ’Marsyaaaaaa!!!” Raymon histeris
memanggil Marsya.
Raymon lagi di
balkon rumahnya sambil memegang kubiknya dan huruf R itu. Raymon sangat
menyesal, ia sangat kehilangan Marsya. ”10 tahun berlalu kenapa gw gak
pernah sadar itu. Gw terlalu bodoh
karena gak pernah sadar itu semua. Marsya berbahagialah disana, gw yakin Tuhan
lebih sayang sama lo dan kita akan
dipersatukan di sana. Karena gw juga sangat mencintai lo Marsya.” Raymon
menempel huruf R di kubiknya yang jadi penghubung inisial nama dia dan Marsya.
..The End..